Belajar Menikmati Suatu Proses

Belajar Menikmati Suatu Proses

Di usia saya yang saat ini menginjak 23 tahun ada kalanya muncul perasaan ingin mendapakan sesuatu dengan cepat. Hari ini ingin sesuatu dan terus dipikirkan besok harus dapat. Kalo istilah jawanya jet sak nyet "sekarang ingin ya sekarang harus ada". Padahal kalo kita belajar dari sejarah manusia ataupun belajar dari kejadian alam tidak ada yang namanya instan selalu jadi. semua ada prosesnya. Dan disepanjang berjalannya proses tersebut lah kita diwajibkan belajar sesuatu.

Terkait dengan proses, kita dapat belajar dari peradapan manusia dari awal sampai saat ini. Bukankah dahulu pada awalnya para filosof beranggapan bahwa bumi adalah pusat dari tata surya yang biasa disebut dengan geosentris. Sampai akhirnya beberapa ratus tahun kemudian Copernicus menemukan pengetahuan baru kalo pusat dari tatasurya adalah Matahari atau biasa disebut heliosentris. Copernicus menyimpulkan bahwa bintang langit kelihatan memutari bumi karena bumi berputar pada porosnya. Bukankah dari peristiwa bertahun-tahun tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa semua membutuhkan prosesnya.

Dari kejadian alam pun kita dapat menangkap banyaknya contoh atau pelajaran terkait suatu proses perubahan dari yang awalnya dapat dikatakan tak bernilai menjadi bernilai. Kupu-kupu adalah salah satu contoh yang modah kita temui di alam bebas. Seperti yang kita tahu, bahwa daur hidup kupu-kupu berawal dari telur-ulat-kepompong-kupu-kupu muda- kupu-kupu dewasa.

Dari daur hidup kupu-kupu ini dapat belajar banyak, bahwa kupu-kupu melakukan proses yang tidak ringan sampai akhirnya menjadi bernilai. Ulat rela menahan lapar selama beberapa hari sampai akhirnya dapat bernilai. Bukankah daur hidup kupu-kupu juga merupakan proses.

Kembali ke saya, saya sebenarnya juga heran kenapa semakin banyak usia semakin tidak sabaran dalam mencapai suatu keinginan. Padahal kalo di tarik kebelakang, saya dulu waktu kecil tidak mudah menyerah dalam menjalani suatu proses. Contohnya yaitu ketika ingin jalan, saya rela jatuh berkali-kali sampai akhrinya dapat berjalan dengan lancar. Ingin bersepedah, maka pernah jatuh berkali-kali sampai hampir terjebur kolam sampai akhrinya dapat bersepeda dengan lancar. Tapi kenapa semakin dewasa semakin ingin instans.



Related Posts:

0 Response to "Belajar Menikmati Suatu Proses"

Post a Comment